LAPORAN PENDAHULUAN POSTURAL DRAINAGE

Sunday, May 21, 2017



LAPORAN PENDAHULUAN
POSTURAL DRAINAGE


       Drainage Postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh gravitasi

        Postural drainage (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari.(Alamsyah,2011)

       PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.

        Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada dan / atau getaran.(Widarusdi,2013)

        Batuk atau saluran napas teknik pembersihan merupakan komponen penting dari terapi saat drainase postural dimaksudkan untuk memobilisasi sekresi. (1-6) terapi drainase postural sering digunakan dalam hubungannya dengan administrasi aerosol dan prosedur perawatan pernapasan.

        Drainase postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi ekret jalan napas dari segmen bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Tiap posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat menghilangkan sekret dari trakhea.(Kapukonline,2012)

     Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.(Ardiantana,2013)

Tujuan

  1. Meningkatkan efisiensi pola pernapasan
  2. Membersihkan jalan nafas
  3. Untuk mengeluarkan secret pada jalan nafas
  4. Untuk menurunkan akumulasi secret pada klien tidak sadar atau lemah
  5. klien akan berventilasi dengan jalan nafas bersih, yang dibuktikan dengan frekuensi pernafasan klien dalam batas normal dan bunyi nafas pada semua lobus bronkus

Indikasi
a.   Mencegah penumpukan secret yaitu pada :
  1. Pasien yang memakai ventilasi
  2. Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
  3. Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis
b.   Mobilisasi secret yang tertahan :
  1. Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
  2. Pasien dengan abses paru dan pneumonia
  3. Pasien pre dan post operatif
  4. Pasien neurology dengan kelemahan umum dan gangguan menelan atau batuk

Kontraindikasi
  1. Tension pneumotoraks
  2. Hemoptisis
  3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akut dan aritmia
  4. Edema paru
  5. Efusi pleura yang luas
Tahap Persiapan
Persiapan Alat
  1. Bantal dua atau tiga
  2. Papan pemiring atau pendongak ( bila drainase dilakukan dirumah )
  3. Tisu wajah
  4. Segelas air
  5. Wadah dari kaca
  6. Kursi
Persiapan Pasien
  1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang
  2. Identifikasi pasien yang jelas untuk memastikan pasien yang memperoleh obat
  3. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap
  4. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
  5. Pasien diatur dalam posisi senyaman mungkin
  6. Periksa nadi dan tekanan darah
  7. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan secret
Persiapan Lingkungan
  1. Atur pencahayaan
  2. Tutup tirai untuk menjaga privasi klien
Persiapan Perawat
  1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau disiramkan
  2. Perawat harus mengetahui prosedur kerja dari postural drainage
  3. Menggunakan sarung tangan
Penatalaksanaan
Cara melakukan pengobatan :
  1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainage
  2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit
  3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan


Penilaian hasil pengobatan
  1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan
  2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama
  3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental
  4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit
  5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah
  6. Apakah foto toraks ada perbaikan
Cara Melakukan Tindakan Postural Drainage
  1. Dilakukan sebelum makan untuk mencegah mual muntah dan menjelang tidur malam untuk meningkatkan kenyamanan tidur
  2. Dapat dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 -60 menit, tiap satu posisi 3-10 menit
  3. Posisi drainase postural dilihat pada gambar Evaluasi
Hal yang dilakukan setelah tindakan Postural Drainage :
  1. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan 
  2. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
  3. Batuk produktif (secret kental/encer)
  4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
  5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi,temperature)
  6. Rontgen thorax
Metode Postural Drainage
a.   Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas
      Minta klien duduk di kursi, bersandar pada pada bantal
      Upper lobes/Apical Segment




b.   Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas
      Minta duduk klien di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja
      Upper Lobes /Posterior segments



c.   Lobua Anterior Kanan dan Kiri 
     Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut
     Upper lobes/ anterior segments



d.   Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas
      Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di ata kepala pada posisi
      tranbelendung, dengan kaki tempat tidurdi tinggikan 30 cm(12 inci). Letakkan 
      bantal di belakang punggung, dan gulingkan klien ¼ putaran ke atas bantal
      Lingual



e.   Bronkus lobus Kanan Tengah
      Minta klien berbaring miring kekiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm 
      (12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien ¼ putaran
      ke atas bantal
      Middle Lobe



f.   Bronkus Lobus Anterior Kanan dan KIri bawah
     Minta klien berbaring terlentang dengan posisi trandelenburg, dengan kaki 
     tempat tidur di tinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci).
     Lower Lobes/ Anterior basal segments




g.   Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah
      Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan 
      kaki tempat tidur di tinggikan  45 samapi 50 cm (18 sampai 20 inci).
      Lower lobes/Lateral basal segments



h.   Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah
      Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung
      Lower lobes/posterior basal segments



i.   Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri
     Minta klien barbaring tengkurap dalam posisi trendelenberg dengan kaki 
     tempat tidur ditinggikan sampai 50 cm (18 sampai 20 inci)
     Lower Lobes/ Superior Basal Segments




Prosedur Kerja

  1. Jelaskan prosedur.
  2. Cuci tangan.
  3. Pakai masker.
  4. Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pengkajian semua bidang paru, data klinis dan gambaran foto dada.
  5. Baringkan klien dalam posisi mendrainase area tersumbat.
  6. Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit.
  7. Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dada, vibrasi dan/atau gerakkan iga di atas area yang didrainase.
  8. Setelah drainase pada postur pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila klien tidak dapat batuk, harus dilakukan pengisapan (suctioning).
  9. Berikan tisu untuk membersihkan sputum.
  10. Minta klien istirahat sebentar bila perlu.
  11. Berikan minum.
  12. Ulangi langkah 1-11 sampai semua area yang tersumbat telah terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
  13. Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru.
  14. Cuci tangan.
  15. Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien).
  16. Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan memperhatikan kondisi pasien.


      Drainase postural dapat dihentikan bila :
  1. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi.
  2. Klien mampu bernapas secara efektif.
  3. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan secret

Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
  1. Auskultasi   : Suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
  2. Inspeksi      : Dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama.
  3. Batuk produktif (secret kental/encer).
  4. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman).
  5. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature).
  6. Rontgen thorax

Dokumentasi
  1. Nama pasien
  2. Tanggal  dilakukan tindakan
  3. Tindakan yang dilakukan
  4. Hasil evaluasi
  5. Nama perawat
  6. Paraf perawat



DAFTAR PUSTAKA


(Alamsyah, 2011)

(Kapukonline.2012)

(Wihdarusdi. 2013)

(Ardiartana. 2013)

(Dewi, Anggrain. 2015)


0 comments:

Post a Comment